Bismillaah,berikut adalah shalat sunnah yang paling dijaga Rosulullah, meskipun beliau dalam keadaan safar. Shalat sunnah fajar inilah yang paling Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jaga, dikatakan pula oleh ‘Aisyah,
“2 raka’at Qobliyah Shubuh lebih baik daripada dunia & seisinya” (HR. Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu pun shalat sunnah yang kontinuitasnya (kesinambungannya) melebihi dua rakaat (shalat rawatib) Shubuh.” (HR. Bukhari no. 1169 dan Muslim no. 724
Dalam lafazh lainnya , “Aku tidaklah pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat sunnah yang lebih semangat dibanding dengan shalat sunnah dua raka’at sebelum Fajar” (HR. Muslim no. 724).
Shalat Fajr : yakni Shalat Sunnah Rawatib Qabliyah Shubuh.
Lebih baik dari pada dunia : yakni lebih baik daripada perhiasan dunia. Ada juga yang berpendapat maknanya : lebih baik daripada menginfakkan harta dunia di jalan Allah. Keutamaan akhirat dibanding dunia. Karena perhiasan dunia, bagaimanapun indah dan mahalnya, maka itu semua akan hilang dan sirna. Adapun akhirat, maka kenikmatannya kekal selama-lamanya dan tidak akan sirna. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :“Apa yang di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.” [An-Nahl : 96]
“2 raka’at Qobliyah Shubuh lebih baik daripada dunia & seisinya” (HR. Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu pun shalat sunnah yang kontinuitasnya (kesinambungannya) melebihi dua rakaat (shalat rawatib) Shubuh.” (HR. Bukhari no. 1169 dan Muslim no. 724
Dalam lafazh lainnya , “Aku tidaklah pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat sunnah yang lebih semangat dibanding dengan shalat sunnah dua raka’at sebelum Fajar” (HR. Muslim no. 724).
Shalat Fajr : yakni Shalat Sunnah Rawatib Qabliyah Shubuh.
Lebih baik dari pada dunia : yakni lebih baik daripada perhiasan dunia. Ada juga yang berpendapat maknanya : lebih baik daripada menginfakkan harta dunia di jalan Allah. Keutamaan akhirat dibanding dunia. Karena perhiasan dunia, bagaimanapun indah dan mahalnya, maka itu semua akan hilang dan sirna. Adapun akhirat, maka kenikmatannya kekal selama-lamanya dan tidak akan sirna. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :“Apa yang di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.” [An-Nahl : 96]
Keutamaannya…
“Barangsiapa yg mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh & ashar) maka dia akan masuk surga” (HR. Bukhari 574 dan Muslim 635).
“…barangsiapa yg shalat shubuh brjamaah maka seolah2 ia telah shalat seluruh malamnya” (HR. Muslim no. 656).
Menurut HR. Muslim, setrlah shalat shubuh biasanya Rasul memperpanjang wirid dan dzikir hingga terbitnya matahari.
“Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS.Ath Thalaq: 2-
Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian & Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan (QS. An-Naba: 10-11).
“Barangsiapa yg mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh & ashar) maka dia akan masuk surga” (HR. Bukhari 574 dan Muslim 635).
“…barangsiapa yg shalat shubuh brjamaah maka seolah2 ia telah shalat seluruh malamnya” (HR. Muslim no. 656).
Menurut HR. Muslim, setrlah shalat shubuh biasanya Rasul memperpanjang wirid dan dzikir hingga terbitnya matahari.
“Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS.Ath Thalaq: 2-
Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian & Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan (QS. An-Naba: 10-11).
Suatu kali, di malam bulan purnama, Nabi –shallallahu alaihi wasallam- sedang bersama para sahabatnya. Lalu Nabi melihat ke arah bulan, lalu berkata: Kalian akan melihat Rabb kalian, seperti kalian melihat bulan ini… Kalian tidak kesulitan melihatNya. Kalian tidak berdesakan melihatNya. Jika kalian mampu untuk tidak ketinggalan melaksanakan shalat sebelum terbit dan tenggelamnya matahari, maka lakukanlah. Shalat sebelum matahari terbit: shalat subuh, dan shalat sebelum matahari tenggelam: shalat ashar.
Hadits yang indah di atas diriwayatkan Bukhari dalam kitab shahihnya.
Kita akan melihat Allah seperti melihat bulan, ini bukan menyamakan Allah dengan bulan.
Tapi kita melihat Allah dengan jelas, seperti kita melihat bulan purnama dengan sangat jelas.
Bayangkan jika kita melihat Allah yang Indah, kata Nabi: Allah adalah indah, mencintai keindahan.
Allah adalah Yang Paling Indah, lebih indah dari segala yang Indah. Dialah Pencipta keindahan. Setelah mendengar hadits ini, para sahabat diliputi rasa rindu yang luar biasa. Bagaimana dengan kita?
Hati orang yang beriman akan gembira ketika diberitakan bahwa nanti orang beriman akan melihat Rabb mereka.
Melihat keindahan di bumi sudah menyenangkan hati, apalagi melihat Allah yang Maha Indah.
Meski belum pernah melihat Allah, orang beriman percaya dengan janjiNya, maka mereka mau taat padaNya.
Allah menjanjikan pada orang beriman untuk bisa melihatNya di sorga nanti. Ini janji yang takkan meleset.
Melihat Allah adalah nikmat yang paling indah di akherat nanti, lebih nikmat dari semua keindahan surga.
Ibnu Rajab mengatakan : ada yang mengaitkan hubungan antara pembahasan tentang menjaga dua shalat
Kita perlu bekerja keras untuk mendapatkan harta dunia, apalagi mendapatkan kenikmatan akherat.
Bukankah kenikmatan akherat lebih layak dikejar daripada kenikmatan dunia?
Hadits yang indah di atas diriwayatkan Bukhari dalam kitab shahihnya.
Kita akan melihat Allah seperti melihat bulan, ini bukan menyamakan Allah dengan bulan.
Tapi kita melihat Allah dengan jelas, seperti kita melihat bulan purnama dengan sangat jelas.
Bayangkan jika kita melihat Allah yang Indah, kata Nabi: Allah adalah indah, mencintai keindahan.
Allah adalah Yang Paling Indah, lebih indah dari segala yang Indah. Dialah Pencipta keindahan. Setelah mendengar hadits ini, para sahabat diliputi rasa rindu yang luar biasa. Bagaimana dengan kita?
Hati orang yang beriman akan gembira ketika diberitakan bahwa nanti orang beriman akan melihat Rabb mereka.
Melihat keindahan di bumi sudah menyenangkan hati, apalagi melihat Allah yang Maha Indah.
Meski belum pernah melihat Allah, orang beriman percaya dengan janjiNya, maka mereka mau taat padaNya.
Allah menjanjikan pada orang beriman untuk bisa melihatNya di sorga nanti. Ini janji yang takkan meleset.
Melihat Allah adalah nikmat yang paling indah di akherat nanti, lebih nikmat dari semua keindahan surga.
Ibnu Rajab mengatakan : ada yang mengaitkan hubungan antara pembahasan tentang menjaga dua shalat
Kita perlu bekerja keras untuk mendapatkan harta dunia, apalagi mendapatkan kenikmatan akherat.
Bukankah kenikmatan akherat lebih layak dikejar daripada kenikmatan dunia?
Al Qur’an mengajarkan pada kita sebuah doa yang penting, yaitu memohon agar bisa dimudahkan dalam mendirikan shalat.Doa ini tercantum dalam surat Ibrahim ayat 40: Rabbij’alnii muqiimash shalaati, wa min dzurriyyati.
Artinya: Duhai Rabb Kami, jadikanlah kami termasuk orang yang mendirikan shalat, berikut anak keturunan kami.
Artinya: Duhai Rabb Kami, jadikanlah kami termasuk orang yang mendirikan shalat, berikut anak keturunan kami.
0 komentar:
Post a Comment